Oleh: Delta Rahwanda
 |
Sesi perkenalan relawan |
Berdasarkan pertemuan yang kami
adakan di bulan Januari 2018, pengurus sepakat untuk mengadakan gelaran pertama
di tahun 2018 ini di MI Nurul Falah Teluk Betung Selatan. Selain karena jarak
yang dekat, jumlah murid yang hanya di bawah 50 siswa menjadi alasan lainya
mengapa kami memilih Madrasah Ibtidaiyah ini. Beberapa hari kemudian kami
melakukan survey dan alhamdulillah sekolah menyambut baik rencana kami.
24
Februari 2018
Pukul 07.00 kami telah berkumpul di
masjid Al Furqon Bandar Lampung. Berbincang sejenak dan menikmati pisang goreng
keju karya salah satu pengurus Ruang Jingga, chef Andreas, menjadi aktifitas
kami sembari menunggu salah seorang relawan yang baru pertama kali akan
bergabung. Tepat pukul 07.30 kendaraan kami arahkan ke MI Nurul Falah dan seperti
biasa anak-anak telah menunggu kami sejak pagi. Tanpa dikomando, kami langsung
berbagi tugas sebagian mengisi icebreaking dan sebagian lain mensetting ruangan
untuk kegiatan puppet show. Sekitar 40 menit kemudian kami berkenalan di
halaman sekolah.
Suara riuh anak-anak menjadi “obat”
kami untuk tampil prima dalam sesi puppet show. Respon mereka memberikan energi
tersendiri kepada kami untuk semakin maksimal dalam menyampaikan pesan-pesan
kampanye mengenai gerakan diet plastik. Para siswa juga sempat berkenalan
dengan salah satu relawan dari Slovakia, Mr. Vlado Matio. Beberapa siswa berani
untuk bertanya kepada Mr. Vlado dalam bahasa Inggris. Suasana semakin riuh
ketika salah satu siswa tampil ke depan dan meminjam ukulele saya dan kemudian
bernyanyi. Sorak sorai relawan dan anak-anak menyambut performance dari Ipin
siswa kelas 6 MI Nurul Falah.
 |
Kak Habi sedang menjelaskan materi kepada siswa |
Pada sesi inspirasi, kak Antin
menjelaskan bagaimana profesinya sebagai seorang penterjemah bahasa Jepang. Kak
Antin juga menyampaikan beberapa ungkapan dalam bahasa Jepang. Kemudian diikuti
oleh kak Andreas yang menjelaskan pekerjaannya sebagai chef. Kak Andreas
membuat sebuah garnis dan membentuk sebuah apel menjadi angsa. Beberapa siswa
maju kedepan untuk mempraktekkannya karena penasaran. Sesi demi sesi kami
lewati dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan bersama anak-anak. Terakhir, kami
memberikan satu persatu tumbler kepada para siswa dengan harapan tumbler yang
kami berikan akan mereka gunakan setiap hari ketika ke sekolah menggantikan
botol minum mereka yang kurang layak.
Harapan kami, semoga apa yang kami
sampaikan kepada mereka dapat diingat dan diterapkan setidaknya kepada diri
mereka sendiri dan kelak mereka mampu menyampaikannya kepada orang
disekitarnya. Semoga apa yang telah kami berikan berupa tumbler, dapat
digunakan dalam kegiatan mereka sehari-hari. Semoga!
 |
Para siswa bernyanyi bersama |
 |
Kak Andreas sedang membuat garnis |
 |
Kak Vlado sedang menjelaskan mengenai negaranya, Slovakia |
 |
Kak Revo memberikan pertanyaan kepada siswa |
 |
Kak Putri memberikan pertanyaan kepada siswa |
 |
Kak Tri bersama boneka karakternya, Yooman |
Comments
Post a Comment