Gelaran ke-13, Event pertama Ruang Jingga di 2018



Oleh: Delta Rahwanda

Sesi perkenalan relawan

            Berdasarkan pertemuan yang kami adakan di bulan Januari 2018, pengurus sepakat untuk mengadakan gelaran pertama di tahun 2018 ini di MI Nurul Falah Teluk Betung Selatan. Selain karena jarak yang dekat, jumlah murid yang hanya di bawah 50 siswa menjadi alasan lainya mengapa kami memilih Madrasah Ibtidaiyah ini. Beberapa hari kemudian kami melakukan survey dan alhamdulillah sekolah menyambut baik rencana kami.
            24 Februari 2018
            Pukul 07.00 kami telah berkumpul di masjid Al Furqon Bandar Lampung. Berbincang sejenak dan menikmati pisang goreng keju karya salah satu pengurus Ruang Jingga, chef Andreas, menjadi aktifitas kami sembari menunggu salah seorang relawan yang baru pertama kali akan bergabung. Tepat pukul 07.30 kendaraan kami arahkan ke MI Nurul Falah dan seperti biasa anak-anak telah menunggu kami sejak pagi. Tanpa dikomando, kami langsung berbagi tugas sebagian mengisi icebreaking dan sebagian lain mensetting ruangan untuk kegiatan puppet show. Sekitar 40 menit kemudian kami berkenalan di halaman sekolah.
            Suara riuh anak-anak menjadi “obat” kami untuk tampil prima dalam sesi puppet show. Respon mereka memberikan energi tersendiri kepada kami untuk semakin maksimal dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye mengenai gerakan diet plastik. Para siswa juga sempat berkenalan dengan salah satu relawan dari Slovakia, Mr. Vlado Matio. Beberapa siswa berani untuk bertanya kepada Mr. Vlado dalam bahasa Inggris. Suasana semakin riuh ketika salah satu siswa tampil ke depan dan meminjam ukulele saya dan kemudian bernyanyi. Sorak sorai relawan dan anak-anak menyambut performance dari Ipin siswa kelas 6 MI Nurul Falah.

 Kegiatan Ruang Jingga lainnya dapat dilihat di sini1 sini2 sini3 sini4

Kak Habi sedang menjelaskan materi kepada siswa

            Pada sesi inspirasi, kak Antin menjelaskan bagaimana profesinya sebagai seorang penterjemah bahasa Jepang. Kak Antin juga menyampaikan beberapa ungkapan dalam bahasa Jepang. Kemudian diikuti oleh kak Andreas yang menjelaskan pekerjaannya sebagai chef. Kak Andreas membuat sebuah garnis dan membentuk sebuah apel menjadi angsa. Beberapa siswa maju kedepan untuk mempraktekkannya karena penasaran. Sesi demi sesi kami lewati dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan bersama anak-anak. Terakhir, kami memberikan satu persatu tumbler kepada para siswa dengan harapan tumbler yang kami berikan akan mereka gunakan setiap hari ketika ke sekolah menggantikan botol minum mereka yang kurang layak.
            Harapan kami, semoga apa yang kami sampaikan kepada mereka dapat diingat dan diterapkan setidaknya kepada diri mereka sendiri dan kelak mereka mampu menyampaikannya kepada orang disekitarnya. Semoga apa yang telah kami berikan berupa tumbler, dapat digunakan dalam kegiatan mereka sehari-hari. Semoga!
Para siswa bernyanyi bersama

Kak Andreas sedang membuat garnis

Kak Vlado sedang menjelaskan mengenai negaranya, Slovakia

Kak Revo memberikan pertanyaan kepada siswa

Kak Putri memberikan pertanyaan kepada siswa

Kak Tri bersama boneka karakternya, Yooman

Comments