Madagaskar, Negara Afrika yang Sangat Indonesia – Part 1

Kunjungi youtube channel saya DELTA RAHWANDA untuk melihat percakapan langsung saya dengan Leo


Bermula dari pertemuan saya dengan seorang sahabat yang berasal dari kota Antananarivo, Madagaskar, artikel ini tertuang di blog saya. Saya memang pernah membaca sebuah artikel yang menjelaskan sebuah penelitian dari seorang professor dari New Zealand yang menjelaskan bahwa DNA warga Madagaskar identik dengan masyarakat Indonesia pada umumnya meski mereka berada di benua Afrika. Obrolan lebih lanjutpun terjadi dengan sahabat saya ini mengenai hal-hal yang unik yang dia alami selama di Indonesia.
Madagaskar adalah sebuah negara di timur Afrika berjarak sekitar 400 km dari negara Mozambik (Benua Utama Afrika) dan berjarak sekitar 8000 km dari Indonesia. Namun Negara ini lebih mirip dengan Indonesia ketimbang Afrika itu sendiri. Bagaimana bisa? Artikel saya akan membahas sedikit beberapa percakapan saya bersama Leo yang berasal dari Madagaskar.
Tipikal rumah di Arika adalah bulat yang terbuat dari tanah liat tanpa menggunakan bata dengan atap berbentuk kerucut. Namun di Madagaskar, umumnya rumah di sana adalah berbentuk kotak dengan bahan dasar bata dan beratapkan jerami khas Indonesia. Nama warga di sanapun mirip-mirip dengan nama di Indonesia seperti Adi, Rina, Leo, Dika, Ana, Adi, Mia, Desi dan lain-lain. Tentu ini menjadi makin kuatnya bukti bahwa memang ada hubungan erat antara Indonesia dan Madagaskar. Berdasarkan artikel di Wikipedia, bahwa dahulu kala ada 30 wanita Indonesia yang berlayar menuju barat Indonesia dan terdampar di sebuah pulau yang kini di sebut Madagaskar. Mereka tinggal disana dan berkeluarga dengan selalu membawa budaya asli mereka.
Ada beberapa kota yang jika sedikit dipaksakan akan mirip dengan bahasa Indonesia. Sebagai contoh ibukota Madagaskar, Antananarivo diduga berasal dari bahasa Melayu yaitu Tanah Seribu. Ketika saya Tanya ke Leo, tidak disangka bahwa maknanya sama yaitu tanah yang dimiliki oleh seribu orang. Saya juga mendapatkan beberapa nama kota yang mirip yaitu Ambositra yang barangkali berasal dari kata Ambon, Sambava yang barangkali berasal dari Sumbawa, Toliara yang barangkali berasal dari kata Tolikara, Ambanja yang barangkali dari kata Banjar dan lain-lain.
Leo juga menambahkan bahwa di sana juga ada budaya gotong royong seperti di Indonesia dan budaya bancakan (Makan bersama di atas daun pisang) yang sempat populer juga menjadi salah satu budaya di negaranya. Leo bercerita bahwa di sana mayoritas wanitanya menggunakan kain sejenis sarung ketika hendak keluar rumah yang ini juga mirip dengan budaya kita. Mereka juga memiliki budaya kondangan ketika ada tetangga yang hajatan dengan menggunakan pakaian mirip kebaya. Bahkan istilah Kado diucapkan sama persis.

Bersambung…



Comments