Oleh: Delta Rahwanda
Dari beberapa pulau kecil yang pernah saya kunjungi, pulau
Kenawa berada di posisi teratas menurut versi saya. Pulau ini terbilang unik
dan indah dengan padang rumput mendominasi permukaannya dan sebuah bukit pada
sisi timur pulau. Jika kita berkunjung pada musim kemarau maka rumput akan
berwana kuning khas tanaman kering dan sebaliknya jika kita datang pada musim
penghujan makan rumput akan menghijaukan seluruh pulau. Sesaat sebelum kapal
menepi, kita disambut dengan jernihnya air sehingga dasar laut terlihat meski
pada kedalaman 4 meter. Sebuah dermaga kayu yang cukup panjang menjadi pijakan
pertama saya di pulau ini. Garis pantai pada sisi kanan dan kiri dermaga
membuat saya semakin tidak sabar menjelajahinya. Tidak jauh dari dermaga
terdapat sebuah gubuk yang cukup besar untuk kita berlindung dari sengatan
matahari (note: di pulau ini tidak ada pohon besar). Saya bergegas mengambil
kamera dan mengabadikan situasi sore hari di pulau indah ini. Terdapat beberapa
gubuk-gubuk kecil di sepanjang pantai dan dua buah rumah hobbit yang dibangun
oleh warga Perancis. Saya juga sempat berbincang dengan sepasang suami istri
yang tinggal di pulau Kenawa ini. “Sekarang sedang musim cumi, kalau mau nanti
saya sisihkan sebelum saya jual” kata si bapak kepada saya. Sebelum Matahari
meninggalkan senja, saya sempat membuat beberapa video timelapse dari handphone
hingga terang tidak lagi tersisa. Menyiapkan tempat tidur dan merapihkan
barang-barang menjadi kegiatan saya setelah lepas mahrib. “Ini cumi dan
nasinya” kata si bapak dengan headlamp di kepala. Pindang cumi yang sebenarnya
pas untuk 3 orang saya habiskan seorang diri namun tanpa nasi. Tidak lama,
suara angin menjadi sahabat saya malam itu.
Alarm smartphone berbunyi tepat pukul lima pagi. Lampu
camping yang terpasang ditiang gubuk juga sudah tak menyala lagi karena
kehabisan daya. Selesai shalat subuh saya melangkahkan kaki menuju titik
membingkai sunrise. “Indah sekali pulau ini’ gumam saya dalam hati. Alam
sepertinya memberikan izin bagi saya dengan persembahan cuaca yang cerah.
Ratusan foto dari berbagai sudut tercipta dalam kamera saya. Kemudian saya
melangkah menuju bukit kecil itu. Dari titik ini terlihat dengan jelas bentuk
pulau Kenawa. Di sebelahnya terdapat sebuah pulau kecil bernama pulau Ular. Jam tangan menunjukkan pukul 11 siang dan
dengan berat hati saya harus meninggalkan pulau Kenawa ini. Saya bersyukur
kepada Allah SWT bahwa masih diberi kesehatan sehingga bisa menikmati salah
satu ciptaan-Nya.
Tips
menuju pulau Kenawa:
1.
Rute
pertama dari Lombok arahkan kendaraan menuju pelabuhan Kayangan dan menuju
pelabuhan Pototano Sumbawa lalu arahkan kendaraan menuju dermaga Kenawa,
terakhir naik kapal kecil menuju pulau Kenawa.
2.
Rute
kedua dari Sumbawa besar arahkan kendaraan menuju pelabuhan Pototano Sumbawa
lalu arahkan kendaraan menuju dermaga Kenawa, terakhir naik kapal kecil menuju
pulau Kenawa.
3.
Tidak
ada fasilitas memadai di pulau Kenawa jadi siapkan perlengkapan masing-masing
sebaik mungkin.
4.
Tidak
ada tempat menginap jadi sebaiknya membawa tenda meski ada beberapa gubuk namun
tidak dijamin kekuatannya dapat bertahan berapa lama.
5.
Mencatat
nomer tukang kapal untuk meminta bantuan jika mendesak. Sinyal di pulau Kenawa
sangat bagus yaitu 4G untuk telkomsel.
Comments
Post a Comment