Berburu Momen di Jembatan Kuning Sang Arus, Air Naningan



Oleh Delta Rahwanda
 

Bagi para sahabat yang senang dengan dunia photography, lokasi ini bisa menjadi referensi kalian. Selain alamnya yang indah, lokasi ini menawarkan momen unik yang layak dibingkai oleh kamera kalian. Merupakan sebuah jembatan besi yang dibangun untuk menghubungkan beberapa desa yang cukup terpencil. Terakhir kali saya ke sana jalan desa masih tanah merah yang sangat becek dan licin. Warga menyebut jembatan ini “kuning” karena catnya yang berwarna kuning dan diikuti nama sungai yaitu Sang Arus maka jadilah nama jembatan Kuning Sang Arus. Jembatan Kuning di bangun sekitar tahun 80an dengan tujuan memfasilitasi warga kala itu yang menggunakan sampan untuk menyeberang. Perlu diingat bahwa jembatan ini hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua karena lebarnya kurang dari  2 meter. Meski telah berumur tua, jembatan ini masih kokoh dan kuat. Warna kuning yang bercampur karat membuat jembatan ini semakin eksotis jika dibingkai dengan kamera. 


Jembatan Kuning Sang Arus menjadi penghubung para petani yang mengambil hasil kebunnya kemudian dibawa ke pasar untuk dijual. Setiap pagi dan sore hari juga tampak anak-anak sekolah berlalu lalang. Satu hal yang khas adalah semua kendaraan bermotor menggunakan rantai pada bagian bannya karena jalan yang masih tanah merah. Bayangkan saja ketika selesai hujan tentu jalan tersebut menjadi super licin. Namun tampaknya warga sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Mengabadikan momen di Jembatan Kuning Sang Arus.
Jika kalian senang dengan photography, maka lokasi ini bisa menjadi referensi kalian untuk berburu momen. Selain Jembatan yang eksotis ini dapat menjadi objek foto kalian, situasi yang terjadi di sekitar jembatan juga sangat layak di abadikan. Aktifitas para warga yang berlalu lalang di jembatan bisa menjadi objek foto kalian. Selain itu tepat dibawah jembatan, kita bisa menemukan aktifitas lainnya yaitu para pencari ikan menggunakan jaring dan sampan. Tepat di bawah jembatan terdapat sebuah danau yang airnya berasal dari bendungan Batu tegi. Karena dalamnya danau tersebut sehingga air danau berwarna hijau. Ikan yang ditangkap oleh mereka juga tergolong ikan yang cukup besar.


Dari Bandar Lampung bergeraklah menuju Pringsewu lalu terus saja hingga Talang padang. Kemudian belok kanan menuju Bendungan Batu Tegi namun lurus saja terus hingga ujung jalan aspal. Berkendaralah terus melewati jalan tanah sekitar 1.5 KM maka kalian akan bertemu dengan jembatan eksotik ini. 







Comments