Oleh: Delta Rahwanda
Semua orang tua tentu mendambakan anak yang sehat dan cerdas
tanpa adanya gangguan kesehatan. Seorang anak yang selalu ceria dalam menjalani
hari-harinya adalah bukti bahwa sang anak dalam kondisi sehat. Selayaknya
seorang anak memiliki hak untuk mendapatkan “service” maksimal dari orang
tuanya. Begitu juga sebaliknya, para orang tua memiliki kewajiban untuk merawat
sang buah hati dengan pelayanan terbaik.
Fenomena Stunting
Istilah Stunting barangkali masih terdengar asing oleh masyarakat
Indonesia karena kurangnya informasi yang diperoleh. Stunting adalah masalah
kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu
yang lama yang diderita oleh seorang balita. Hal ini terjadi karena orang tua
tidak memberikan asupan gizi yang tepat kepada anak. Fenomena Stunting
tergolong masih tinggi ditemukan dibeberapa pelososk negeri ini. Anak Stunting memiliki ciri tertentu dan akan
menghadapi masalah jangka panjang. Ciri umum yang dapat kita temukan secara
visual adalah memiliki tinggi badan yang pendek dari usianya dan berpotensi
memiliki penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi kekebalan tubuh, keterlambatan berfikir, jantung koroner,
diabetes dan lain-lain.
Ceria menjalani hari-hari |
Sosialisasi oleh Kominfo Mengenai
Stunting
Pemerintah bahu-membahu mensosialisasikan informasi mengenai
Stunting baik melalui selebaran, pendidikan di posyandu dan seminar langsung.
Kali ini Kominfo mengadakan pembahasan mengenai Prevalensi Stunting di Bandar
Lampung yang dihadiri oleh banyak peserta. Panitia juga menggandeng para
blogger Lampug untuk hadir dalam sesi Flash Blogging dengan harapan informasi
yang disampaikan di seminar dapat tersebar luas memalui blog masing-masing
blogger. Jadi informasi mengenai Stuting tidak hanya bisa didapatkan melalui
pesan langsung seperti seminar, pelatihan atau posyandu namun juga bisa dicari
internet.
Dr. Marina sebagai pembicara menjelaskan bahwa Stunting dapat
dicegah dengan upaya yang harus dilakukan oleh orang tua. 1000 hari pertama
kehidupan merupakan waktu yang penting dalam menghindari Stunting. 1000 HPK yaitu
9 bulan masa kehamilan dan 2 tahun setelah kelahiran sang anak. Dalam proses
ini sang ibu dibantu suami harus memahami benar informasi ini. Yang terjadi di lapangan
bahwa seorang ibu hamil akan berkurang nafsu makannya pada 3 bulan pertama,
padahal masa ini adalah waktu dimana proses pembentukan janin memerlukan asupan
gizi yang baik. Maka dari itu ibu yang hamil tidak boleh mengurangi asupan
makanannya selama hamil namun menambahkan asupan makanannya selama hamil adalah
pilihan terbaik untuk kesehatan anak. Kemudian, pemberian ASI kepada anak
merupakan langkah tepat berikutya. Dr. Marina melanjutkan bahwa, pemberian ASI
ekslusif dan berlanjut selama dua tahun merupakan cara yang paling tepat dan
baik agar anak tumbuh sehat.
Bersama mengurangi Stunting
Jadi sebagai masyarakat yang mengerti mengenai Stunting,
sebaiknya kita dengan gencar menginformasikan kepada masyarakat di sekitar
kita. Sebuah upaya besar tentu membutuhkan upaya yang kecil dari setiap
individu. Dengan upaya dari setiap lapisan masyarakat, otomatis akan mengangkat
derajat bangsa Indonesia di mata dunia.
Generasi yang Sehat |
Comments
Post a Comment