Melanglang Pandang di Suoh, Lampung Barat {2}



Oleh Delta Rahwanda

Danau Besar
                Setelah selesai menikmati makan malam buatan sendiri, saya menuju sisi lain danau yang hanya 300 meter dari tenda karena saya mendengar suara seseorang bernyanyi sambil memainkan gitar. Rupanya ada tenda lain menemani saya namun tidak terlihat karena berada di bawah pohon besar dan semak-semak. Mereka rombongan yang berasal dari Belalau yang berjarak hanya 15 kilometer dari Suoh. Berkenalan kemudian bernyanyi bersama mereka menjadi hiburan malam kami. Sesekali berbincang-bincang dengan mereka menggunakan bahasa Lampung sembari melatih kemampuan bahasa Lampung saya yang jarang digunakan meski saya asli suku Lampung. 

                Alarm jam tangan berbunyi tepat pukul 5 pagi. Rencana memfoto sunrise mewajibkan saya bangun sepagi mungkin. Setelah kamera siap, saya melaju kendaraan menuju puncak di danau Besar dengan jarak kurang lebih 2 km dari danau Asam. Jalan yang saya lewati sangat licin karena dua hari yang lalu hujan deras. Kata warga, danau Besar memiliki potensi ikan yang banyak namun warga sekitar tidak berani memancing apalagi menjala di sana karena sering terihat buaya penghuni danau Besar. Puncak yang disebut warga adalah sebuah bukit kecil dimana kita bisa memfoto danau Besar dan bukit-bukit kecil lainnya. Semakin terang cahaya matahari, saya semakin menyadari bahwa danau Besar dikelilingi oleh hamparan alang-alang yang begitu luas dan indah. Tepat pukul 7 saya kembali ke tenda dan berjanji kepada diri sendiri bahwa saya harus kembali lagi setelah sarapan.

Danau Besar
                Mie instan dan sarden menjadi menu sarapan dan akan mencover aktifitas saya hingga tengah hari. Kemudian mencoba menyegarkan diri dengan mandi di danau Asam. Sembari berenang, saya merekam beberapa momen untuk kebutuhan social media. Saya menjilat sedikit air danau dan terasa seperti rasa sulfur. Barangkali inilah mengapa warga menyebutnya asam dan wajar saja jika tidak ada ikan atau hewan menghuni danau ini. Bahkan air terasa hangat di badan saya. Setelah selai bermain air di danau Asam, saya menuju sungai berair hangat untuk berbilas. Tidak jauh dari tenda saya ada sebuah aliran sungai yang airnya sangat jernih yang sebenarnya bersumber dari air danau. Air sungai terasa lebih hangat dan memang biasa digunakan oleh pengunjung untuk bilas ketika selesai berenang di danau Asam. Beberapa anak yang datang saya undang untuk mandi bersama dan mereka bersedia. Beberapa kali saya merekam momen dimana mereka melompat dari tepi jembatan ke sungai yang dalam. Anak-anak ini sudah terbiasa melakukan loncatan karena hampir setiap hari mereka bermain air di sini. Momen seru terekam dengan baik di kamera saya.

                Jam tangan saya menunjukkan pukul 10 pagi ketika saya telah siap menuju lokasi berikutnya yaitu Keramikan yang merupakan spot utama destinasi wisata di Suoh. Namun saya berhenti sejenak di puncak danau Besar untuk memfoto keindahan alam di sana. Gugusan alang–alang terlihat hingga ujung. Di sisi lain juga tampak danau Angsa yang merupakan danau paling kecil. Danau Angsa terletak tidak begitu jauh dari Pasir Kuning yang telah saya kunjungi kemarin sore. Pada danau Besar ada sebuah pondok yang menjadi spot favorit para pengunjung untuk berfoto ria.Channel youtube saya ketika di Danau Besar klik ini dan ketika di Pasir Kuning klik ini.
                Bersambung…





Comments