Ruang Jingga, #1000tumblers4lpg: SDN 1, 2 dan 4 Gunung Terang, Tubabar (4)

Oleh Delta Rahwanda
 
Sesi pemberian Tumbler
         Taboh ikan gabus jadi menu spesial di waktu break kami siang ini. Ikan gabus memang menjadi sajian andalan karena di sekeliling desa Gunung Terang terdapat banyak sekali rawa. Biasanya warga menangkap ikan gabus dengan cara memasang tajur atau memancing kemudian ditinggalkan hingga satu malam. Keesokan harinya, nelayan akan memeriksa pancing tersebut satu persatu. Ikan yang didapatkan kemudian diantarkan ke pengepul yang ada di setiap desa. Ikan gabus sendiri menjadi oleh-oleh khas Tubaba karena luasnya rawa di dua kabupaten ini. Jika kalian lewat jalan sekitar Cakat, maka kalian akan menemukan banyak sekali pedagang ikan asap yang hampir semuanya adalah ikan gabus dan baung. Gulai Taboh sendiri berasal dari bahasa Lampung yang artinya sayur santan. Sayur santan Lampung sedikit berbeda dalam proses pembuatannya karena tidak adanya proses menumis bumbu melainkan semua bumbu hanya direbus. Cara yang umum dilakukan pada wilayah Sumatra bagian selatan. Proses yang sama juga dilakukan di propinsi Bangka Belitung dalam membuat Lempah Kuning. Gulai taboh biasanya disandingkan dengan berbagai macam lalapan yang telah direbus seperti terong, sawi dan lain-lain. Gulai Taboh bisa menggunakan berbagai macam ikan yang biasanya berukuran sedang hingga besar. Jika kita ke krui, kita akan menemukan taboh Tuhuk. Tuhuk merupakan bahasa lokal dari ikan Blue Marlin atau Black Marlin. Jika kita menuju timur Krui yaitu di sekitar Kotaagung, maka kita akan sering mendengar taboh Nibung (Blue/ Black Marlin). Ikan yang diolah dalam gulai taboh dapat merupakan ikan asap atau ikan bakar atau langsung ikan mentah tanpa di bakar atau asap. Untuk memakan gulai taboh dengan ikan tanpa dibakar/ diasap, kalian perlu mencobanya beberapa kali terlebih dahulu karena cara ini hanya lazim dilakukan oleh warga Lampung asli seperti saya. Saya pribadi seperti menemukan sebuah harta karun ketika melihat menu kami siang ini yaitu gulai Taboh Gabus. Ikan gabus merupakan ikan yang jarang ada di Bandar Lampung. Jika ada pasti harganya selangit. Saya memperhatikan semua relawan ternyata mereka menikmati menu siang ini. Sebuah rahasia, saya menghabiskan 4 potong kepala gabus.

            Lihat kegiatan Ruang Jingga lainnya di sini.

            Tepat pukul 13.30, kami menginjakkan kaki di halaman SDN 1 Gunung Terang yang memang tidak begitu jauh dengan lokasi kami beristirahat. Siswa-siswi menyambut kami dengan menyanyikan lagu yang sama ketika kami sampai di SDN sebelumnya. Karena cuaca yang sangat menyengat, relawan mengajak mereka melakukan icebreaking di dalam kelas. Rundown yang kami lakukan juga sama persis yaitu icebreaking, Puppet show, review, inspirasi dan pemberian tumbler. Pada sesi inspirasi diisi juga oleh Kak Wana yang merupakan seorang dosen Geodesi. Kak Wana menunjukkan sebuah GPS dan menjelaskan bagaimana cara membuat peta.

        Pukul 16.00, kami mengakhiri kegiatan hari ini ditutup dengan sesi berfoto bersama dan penyerahan bantuan kepada pihak sekolah kemudian kami berpamitan. Shalat Ashar sejenak di masjid, lalu kami melaju menuju rumah dimana kami akan menginap dan menempuh waktu kurang lebih 90 menit.


            Bersambung...

Serba-serbi kegiatan di SDN 1 Gunung Terang, Tubaba.

Comments