Oleh: Delta Rahwanda
Tulisan
ini menanggapi artikel yang bejudul “Untuk para pejuang beasiswa. Semangat
berjuang, teman!” link: Untuk para pejuang beasiswa
“Lakukan terus
hingga kegagalan itu habis untukmu dan berakhir pada kesuksesan” sebuah kalimat
seorang motivator yang selalu terngiang di hati saya. Benar memang, ketika kita
selalu mencoba namun gagal kemudian mencoba lagi dan lagi maka kegagalan
tersebut akan habis dan akhirnya kita akan betemu dengan kesuksesan yang kita
dambakan. Sebagai contoh bintang aktor laga Silvester Stallone sebelum menjadi
bintang besar seperti saat ini pernah ditolak sebanyak 1500 kali karena
dianggap memiliki wajah yang aneh. Namun dia terus mencoba dan mencoba hingga
akhirnya dia sukses dan terkenal. Pantang mundur dan tak kenal menyerah dari
dalam dirinya inilah yang membuatnya terus mencoba hingga habislah kegagalan
tersebut dan berakhir dengan kesuksesan. Contoh lain yang tidak kalah menginspirasi
adalah Walt Disney. Tokoh penting dibalik kartun Mickey Mouse ini pernah
ditolak sebanyak 350 kali oleh investor. Namun dia tidak menyerah untuk mendapatkan
investor yang mau mendukung kartun buatannya hingga akhirnya film kartun Mickey
Mouse menjadi salah satu film yang disukai oleh masyarakat dunia hingga saat
ini.
Cerita di atas
adalah sebuah bukti nyata dari kegagalan yang berakhir dengan kesuksesan jika
selalu diiringi dengan usaha keras. Hal ini berkaitan juga dengan para pencari
beasiswa. Mendapatkan beasiswa bukanlah perkara mudah tapi pasti bisa
diusahakan. Namun perlu usaha yang tidak tanggung-tanggung. Saat ini banyak
sekali peluang beasiswa yang bisa kita coba. Apalagi semenjak anggaran
pendidikan 20% dari APBN, peluang beasiswa semakin besar dan besar dari
pemerintah kita. Salah satu lembaga penyedia beasiswa misalnya, tidak memberi
batasan maksimal perima beasiswa dari lembaganya selama kandidat penerima
beasiswa tersebut layak dan masuk kualifikasi. Benar sekali pendapat penulis
artikel Untuk para pejuang beasiswa bahwa mendapatkan beasiswa merupakan sebuah jodoh yang harus dikejar terus.
Kita harus aktif mengejar “jodoh” tersebut. Berawal dari mencari beasiswa baik
secara online maupun offline secara aktif merupakan langkah awalnya.
Mendapatkan info beasiswa saat ini tidaklah sesulit jaman dahulu karena
teknologi informasi saat ini telah maju pesat. Kita bisa bergabung dengan
beberapa milis khusus beasiswa, grup facebook/ wa tentang beasiswa maupun
mengunjungi web sumber beasiswa secara langsung. Sembari mencari informasi,
jangan lupa untuk selalu mengasah diri seperti melatih kemampuan bahasa
Inggris, TOEFL ataupun IELTS. Setelah menemukan
beasiswa yang cocok dengan kita, pengajuan persayaratan merupakan langkah
berikutnya. Lengkapi semua persyaratan yang diminta oleh pihak penyedia beasiswa
merupakan keharusan. Sambil menunggu informasi selanjutnya, belajar dan belajar
harus selalu menjadi agenda. Usaha terberat dalam mendapatkan beasiswa adalah
proses dimana kita harus lulus tes kebahasaan seperti TOEFL atau IELTS. Waktu
yang panjang dan latihan yang giat merupakan kewajiban. Karena skill tersebut
bukanlah proses instan namun sebuah proses panjang yang berisi latihan terus
menerus. Maka bagi kalian pencari beasiswa, berlatihlah terus dan tetap fokus.
Saya akan
bercerita sedikit mengenai pengalaman istri saya yang saat ini tengah melakukan
tugas belajar di Belfast, Inggris. Saya melihat dari proses awal istri untuk
mendapatkan beasiswa ini. Di tengah-tengah kesibukan kerja, dia menyempatkan
belajar ketika tengah malam dan subuh. Jam-jam tersebut merupakan waktu yang
dirasa tepat karna anak kami tengah larut tidur. Istri sempat mengalami
kegagalan, namun justru kegagalan inilah yang menjadi pemicu dirinya untuk
lebih giat belajar dan mencoba. Jam belajar yang semakin panjang dan fokus
serta target belajar yang intens membuatnya semakin terasah. Hingga akhirnya
dia diterima di kampus yang diidamkannya. Saat ini istri saya tengah memasuki
bulan ke-3 masa studynya di Queen University of Belfast, England.
Terakhir dari
semua penjelasan dan cerita di atas, doa adalah penutupnya. Doa memberikan
kekuatan tersendiri kepada kita ketika lemah. Menjadikan seseorang yang tidak
percaya menjadi percaya dan juga memberikan keberanian kepada orang yang
penakut. Manusia pada dasarnya bersifat lemah, sangat membutuhkan perlindungan
dan pertolongan. Banyak peristiwa terjadi di luar jangkauan kemampuan manusia
untuk mengatasinya. Maka doa adalah obat mujarabnya. Berdoa sembari berikhtiar
adalah sebuah adonan yang tepat. Berdoa memberikan rasa nyaman dalam jiwa.
Ketika kita mengajukan beasiswa ataupun mengalami kegagalan dalam mengajukan
beasiswa sebaiknya kita harus selalu berdoa kepada Tuhan YME.
Terakhir, sebuah
kerja keras pasti akan berakhir dengan sebuah keindahan. Selamat berjuang para
pencari beasiswa!
Subhanallah, semoga menginspirasi para pejuang yang ingin terus lanjut belajar dan kuliah. Barakallah ya mas istrinya lanjut study.. Semoga semua lancar dan cepat kelar.
ReplyDeleteAmiiin,,,Trimakasih atas doanya...
ReplyDeleteMas Delta ga ikut ke Inggris?
ReplyDeleteBanyak memang kisah kisah inspirasi yang dapat dijadikan penyemangat kita, mas. Tetapi saya suka kisah inspirasi yang menggugah orang untuk berwiraswasta... :)
ReplyDelete