Lawang Sewu |
Propinsi Jawa
Tengah memiliki segalanya dalam aspek pariwisata. Laut, danau, gunung merupakan
pilihannya. Budaya juga sebuah taji kuat dan menjadi patokan budaya Jawa
lainnya. Urat nadi Jawa bersumber dari propinsi ini. Keanekaragam sendra wayang
seperti wayang wong, wayang suket, wayang kulit merupakan jawabannya. Warga
yang ramah khas masyarakat Jawa merupakan sajian keseharian ketika kita
berkunjung di propinsi ini.
Wisata Sejarah
Salah satu
yang paling terkenal adalah Lawang Sewu yang terletak di kota Semarang. Desain
khas zaman kolonial menjadi bingkainya. Awalnya Lawang Sewu adalah sebuah
kantor perkeretaapian pada zaman kolonial dan kemudian saat ini beralih fungsi
menjadi musium wisata. Akses yang mudah dan terletak di pusat kota menjadi
alasan banyak orang mengunjungi Lawang Sewu. Bangunan ini merupakan salah satu
cagar budaya di propinsi Jawa Tengah. Berdiri kokoh dan megah di antara
bangunan lainnya dengan khas keunikan bangunan Lawang Sewu. Bangunan Lawang Sewu dahulu dibuat oleh
arsitek Hindia Belanda bernama Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag yang
berasal dari Amsterdam, Belanda. Pembangunan Lawang Sewu pertama dimulai pada
27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Desain arsitektur sebagai pondasi
kala itu harus dipadatkan sedalam 4 meter untuk menjamin kekuatan bangunannya,
dan diganti dengan pasir vulkanis agar lebih kuat menahan bangunan utama yang
besar dan mengurangi penurunan tanah. Bangunan yang pertama kali dibuat adalah rumah
penjaga dan ruang percetakan (sekarang berdekatan dengan pohon beringin atau
Bangunan nomor C), baru kemudian dibangun ruang utama dan ruang tambahan,
sekarang disebut Bangunan A dan Bangunan B (dibangun sekitar tahun 1916 sampai
1918). Tujuan pembuatan kantor Kereta Api ini tidak lain untuk memudahkan
dan mempercepat proses transportasi utama sebagai pengangkut bahan mentah
kebutuhan ekonomi perdagangan pemerintah Hindia Belanda (wikipedia).
Bagi kalian
yang senang dengan photography, Lawang Sewu bisa menjadi pilihan bagus. Banyak
sekali sudut-sudut potogenik di area ini. Ketika saya berkunjung ke sana saya
melihat sepasang muda mudi tengah melakukan sesi foto pre-wedding. Di samping
kita menikmati bangunan dan arsitekturnya, kita juga bisa mendapatkan informasi
mengenai sejarah. Kita akan mendapatkan informasi tentang sejarah Jawa Tengah
secara umum, dan Lawang sewu khususnya. Pohon yang rimbun yangterletak di
halaman belakang juga menjadi kenikmatan tersendiri ketika kita beristirahat
sambil menikmati waktu kita di Lawang Sewu.
Lawang Sewu |
Lawang Sewu |
Wisata Religi
Salah satu
wisata religi di kota Semarang adalah Majid Agung Jawa Tengah. Akses yang juga
mudah menjadi kemudahan tersendiri bagi para pengunjung. Masjid ini mulai
dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai secara keseluruhan pada tahun 2006.
Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektare. Masjid Agung diresmikan oleh
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) merupakan
masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah.
Interior
bangunannya yang unik dengan khas ukiran jawa menjadi kesan tersendiri. Di
salah satu sudut ruangan terdapat sebuah bedug raksasa yang sengaja di letakkan
sebagai identitas budaya Jawa. Pada halaman depan terdapat beberapa payung
raksasa yang bisa menutup dan membuka sendiri merupakan fasilitas khusus yang
digunakan pada momen-momen tertentu.
Masjid Agung Jawa Tengah |
Masjid Agung Jawa Tengah |
Jateng yang Gayeng
Keramahan
warga menjadi jaminan ketika kita berkunjung di propinsi ini. Makanan khas Jawa
akan mengundang selera makan kita berkali-kali. Simpang lima akan selalu
terkenang di hati. Semarang akan selalu menjadi idola para pejalan. Propinsi
ini memiliki segalanya sehingga selalu menjadi pusat budaya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang
diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa
Tengah @VisitJawaTengah (www.twitter.com/visitjawatengah)
Comments
Post a Comment