Oleh
Delta Rahwanda
Beberapa
bulan yang lalu saya mengikuti kompetisi foto yang diadakan oleh kopi Kapal
Api. Tidak begitu yakin foto yang saya ikutkan akan menang karena melihat
begitu banyak peserta yang mengirimkan foto yang keren dan bagus. Saya coba
keberuntungan dengan mengirimkan 3 buah foto terbaik. Foto dikirim ke website
pada saat last minute sebelum ditutup oleh panitia. Penutupan lomba pukul 24.00
pada waktu itu dan saya mengirikan foto pada pukul 22.30. Nothing to lose
karena hanya mencoba keberuntungan saja.
 |
Pemenang lomba, Saya paling tampan. |
“Selamat
anda menjadi grand winner trip bersama Kopi Kapal Api” isi email yang saya
terima sore itu. Saya kaget dan senang. Betapa beruntungnya saya. Mengingat 3
bulan sebelumnya saya juga memenangkan perlombaan foto dan hadiahnya juga
jalan-jalan gratis. Sambil menunggu telpon dari panitia pelaksana, keesokan
harinya saya melakukan aktifitas seperti biasa. Siang harinya yang
ditunggu-tunggu menghubungi saya dan mengatakan bahwa saya menjadi pemenang dan
berhak mengajak satu kawan untuk berangkat bersama.
 |
Pemenang dan partner |
Dua hari kemudian kaki saya
tepat berdiri di meeting poin yang telah ditentukan oleh panitia di bandara
Soekarno Hatta. Saling berkenalan menjadi sesi pertama dengan 4 pemenang
lainnya. Rupanya saya satu-satunya pemenang pria dari 5 pemenang yang ada. Dan
saya juga satu-satunya pemenang dari Lampung. Ke empat pemenang dari jakarta.
Ada yang mengajak mamanya, ada yang mengajak ayahnya, ada juga yang bersama
adiknya dan saya bersama kawan saya, Tri Yuliawan. Terbang dan sampai di Yogyakarta.
Makan siang lalu menuju ke Magelang. Di Magelang kami menuju Mesatila yang
merupakan sebuah pabrik kopi yang telah berdiri dari zaman Penjajahan. Proses
pemilihan bibit, penanaman, pemanenan, penggorengan dan seterusnya menjadi
pelajaran kami sore itu. Kami juga berkeliling area menggunakan andong. Malam
harinya kami makan malam di sebuah aula di tengah kebun kopi. Suasana pedesaan
terasa sangat kental. Menu yang disajikan juga bernuansa desa. Makan malam
diiringi musik gamelan terasa unik. Pukul 20.00 kami melaju ke sebuah hotel di
pusat kota. Lalu saya tertidur pulas.
 |
Kawan saya yang beli :) |
 |
Kopi di Mesatila |
 |
Suasana di Mesatila |
Hari ke tiga kami menuju
Yogyakarta dan makan siang Di Bale Raos yang terletak di lingkungan istana.
Kemudian menuju hotel dan tidak ada lagi rundown yang harus kami ikuti. Namun
sebelumnya kami sempat ke kedai kopi di yogya utara untuk mencicipi aneka rasa
kopi nusantara. Menikmati malamnya Jogja sembari merekam moment dengan kamera saya.
Tetap indah seperti dulu. Keesokan harinya kami harus pulang ke Jakarta. Di
Jakarta kami berpisah dengan segara momen yang ada. Terimakasih Kopi Kapal Api!
 |
Berpose di pusat kerajinan Magelang |
 |
Sajian di Mesatila |
 |
Kedai Kopi, Yogyakarta |
 |
Bale Raos Yogyakarta |
Comments
Post a Comment