Virus KCB [ Komen Cinta Bersambut ]

Co. Paste from http://humairamarby.wordpress.com/

Ini virus baru. Lahir dari rahim era kemajuan teknologi. Menjangkiti para jama’ah social-networkiyyah. Sekiranya engkau masuk maka berhati-hatilah Kawan. Jangan sampai terperangkap dengan kata-katamu sendiri. Jangan sampai yang kau bilang senjata menjadi boomerang bagi dirimu sendiri.
Begitulah. Terkadang mengira mungkinkah social-network (jaringan sosial) ini adalah bagian konspirasi. Mengingat bahwa hampir seluruh social-network dibawah kendali yahudi. Konspirasi yang dibuat dengan tujuan untuk melenakan dan melunturkan iffah pemuda-pemudi Islam sehingga lupa berjuang untuk agamanya. Ingatlah Kawan mereka mengalahkan kita bukan dengan pedang, tapi lena dunia.
Dan jika aku adalah zionis. Mungkin aku akan mencari cara yang lebih halus dari minuman keras dan free sex untuk menjebak pejuang-pejuang muda Islam agar lupa kewajiban. Minuman keras, free-sex, gaya hidup mewah, narkotika, ah, cara yang sudah tak laris dikalangan kalian. Kalian pasti menolak jika kutawarkan minuman haram itu. Kalian wahai Ikhwan, pasti menolak mentah binal yang kujajakan. Kalian Muslimah, pasti kabur sebelum terjebak dengan umpan lelaki begundal yang ku umpankan. Harus ada cara khusus untuk menangani kalian. Harus dengan special-method untuk meredam tingkah-tingkah kalian yang seringkali menyusahkan dan mengganjal tujuan kami, Novus Ordo Secrolum (Tatanan Dunia Baru). (alhamdulillahirabbil’alamin, tapi aku bukan zionis).
Dan Virus KCB inilah jawabannya, sebuah virus yang terlahir dari social-network, dunia dimana batas dan rambu adalah sebuah relativitas. Bagi yang memang tak pernah memakai rambu silahkan. Bagi yang memakai rambu tapi lupa rambu, silahkan. Bagi yang memakai rambu dan tetap memakai rambu, silahkan. Ya begitulah, relatif. Virus KCB, sebuah cara halus namun mematikan. Iffah luntur, prinsip semula yang dipegang mengendur, futur, atau lebih parah segalanya mengabur. Ada yang tetap bertahan, istiqomah pada jalan yang sudah dipilih. Berjuang. Dimanapun tempat kami. Begitulah kata mereka, dan memang begitulah yang mereka lakukan.
Namun korban terinfeksi sudah banyak berjatuhan, baik yang dekat didepan monitor maupun yang dekat didepan mata. Jatuh satu persatu akibat virus baru ini. Sebegitu dahsyatnya sampai-sampai yang dulu berkoar-koar “tidak pacaran”, “pacaran itu haram”, “pacaran itu zina”, telah ditemukan asyik berkomen-ria-mesra dengan sang ikhwan pengelana, bahkan terpergok di alam nyata. Sampai-sampai yang dulu begitu heroiknya berteriak “SAVE PALESTINE! SAVE UIGHUR! SAVE ROHINGYA!” sekarang malah sedang sibuk melayani komen-komen distatusnya. Sampai-sampai rumah tangga rusak, sampai-sampai istri lupa sudah punya suami, sampai-sampai suami lupa sudah punya istri, sampai-sampai istri lupa sudah punya anak, sampai-sampai pejuang lupa berjuang, sampai-sampai,, sampai-sampai,,
“Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan ucapan yang tidak berguna” [Luqman : 6]
Ah, kemana idealisme itu Kawan? Mengapa kau gadaikan pada fatamorgana yang mereka ciptakan. Mana itu harga dirimu? Mengapa kau taruh pada batu limbung yang akan jatuh ke pangkuan jurang? Kita sedang membahagiakan hati zionis dan setan Kawan. Itupun kalau mereka punya hati. Dan sejak kapan pula mereka punya hati.
Akhir kata. Semoga cepat sembuh Kawan!
-aku merindukanmu,,,,, Kawan-
-selalu dalam rangka perbaikan diri-

Comments