MARITAL STATUS "A Must Not Read Edisyen"


-->Written by Delta Rahwanda

“Tulisan ini hanya tumpahan hati. Syukron kalo ada nyang mo koment”
Yakin, ragu-ragu, semangat, optimis, skeptis, bingung tercampur menjadi adonan perasaan yang tidak jelas ketika sum-sum otak menemukan kata “Menikah”. Sangat termotivasi ketika melihat teman bahagia dengan istri dan keluarga. Uuhh rasanya ingin sekali memiliki keluarga di bawah naungan sendiri. Baru saja optimis datang, mendadak rasa ragu-ragu melintas tak mau kalah. “Apa iya gue bisa bijak ketika menikah nanti? Emang bisa istiqomah menghadapi segala masalah ketika menikah? Jangan-jangan nggak kuat, jangan-jangan dan jangan-jangan….” Malam hari sering kali berfikir termotivasi menikah bukan karena abis baca novel tentang pernikahan dini, semangat menikah bukan karena abis dengar tausiyah tentang pernikahan, yakin ingin menikah bukan karena sejam yang lalu kebetulan membaca artikel menikah di bulletin jum’ah atau juga ingin menikah karena terus diprovokasi teman yang telah married.
“Kalau sudah menikah itu enak Delta. Pulang kerja dah ada yang nungguin, kamu sakit ada yang ngejagain, pengen makan dah ada yang siapin, bajumu juga dah ada yang setrikain” Itu kata teman-teman menyemangati. Aku sih siap dengan segala fasilitas “enak” itu, tapi lagi-lagi ragu-ragu gak mau tinggal diam. Aku siap dengan segala yang enak, tapi apa aku siap dengan segala hal yang nggak enaknya? Pwuuuh…jadi bingung. Sekarang karena masih single, nyuci baju ya sendiri, menu makan pagi “uduk forever”, cucian kering trus nyetrika, kalo males nyetrika gue yang malu pake naju kusut de el el. Karena hanya membayangkan yang enak-enaknya aja, jangan sampai lupa dengan yang nggak enaknya. Karena hanya tau yang enaknya, trus mendadak shock mendapati yang nggak enaknya.
Udah ahh…..Please give your comment to change my mind bout this one.

Comments