Seminar Nasional “Menjadi Guru Idol” (Jilid II)



-->Written by Delta Rahwanda
Kemarin tanggal 7 Juni 2009 saya (Delta Rahwanda) mengikuti acara seminar menjadi guru idol. Pesertanya sangat banyak dan ramai, kemungkinan seribu lebih dan bertempat di GSG UNILA. Ada tiga pembicara yang mengisi seminar tersebut yaitu Perwakilan dari pengurus pusat PGRI ibu Berty, Kepala Dinas P dan K Prov. Lampung dan juga Bapak Undang selaku Dosen UNILA.
Acaranya dimulai tepat pukul sepuluh pagi dan selesai pada pukul satu siang. Ketiga pembicara menjelaskan bagaimana selayaknya seorang guru bertindak di dalam kelas, menjadi guru yang disenangi siswa dll. Setelah sesi presentasi disusul dengan sesi tanya jawab. Kebetulan saya (Delta Rahwanda) juga menjadi salah satu penanya. Pertanyaan saya adalah Ada sebuah gap yang begitu jauh antara guru professional dan guru idol. Maksudnya, guru professional belum tentu menjadi guru yang diidolakan siswanya. Begitu juga sebaliknya guru idola juga belum tentu guru yang professional. Dan sayangnya, para pelajar lebih merespon pada tipikal guru yang kedua yaitu semakin guru tersebut tidak profesioonal maka para siswa akan semakin senang dan mengidolakannnya. Contohnya ada seorang guru yang selalu datang terlambat, tidak tegas terhadap siswa, kegiatan mencontek dibiarkan saja dll maka guru tersebut akan selalu diidolakan oleh siswanya. Sebaliknya, guru yang kompeten, disiplin, tegas dll maka akan dijuluki sebagai guru Killer. Lalu pertanyaan saya adalah bagaimana menyiasati masalah ini karena inilah yang benar-benat terjadi saat ini. Do you have any idea for my question?



Comments